Jatiluwih
Pecinta Travelling, jangan pernah bosan untuk datang dan menikmati keindahan Pulau Bali. Berbagai seni dan budaya ditawarkan dipulau ini.
Dan jika kini anda sedang berada di Kabupaten Tabanan, tidak lengkap jika anda tidak mengunjungi desa yang satu ini. Desa Jatiluwih. Sebuah desa pegunungan yang terletak di lembah kaki Gunung Batukaru dengan ketinggian 850 meter di atas permukaan laut.
Desa Jatiluwih tepatnya berada di kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. sekitar 20 km di sebelah utara kota Tabanan atau berjarak sekitar 38 km dari kota Denpasar. Untuk mencapai kawasan ini harus melalui ruas jalan yang sempit dan menanjak.
Desa Jatiluwih menjadi daerah kawasan wisata persawahan dipegunungan karena memiliki tanah perkebunan dan persawahan yang berteras-teras. sehingga akan terlihat pemandangan sawah yang indah untuk dipandang terutama pada sore hari menjelang matahari terbenam. Sawah ini menggunakan yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Keunikan sawah berteras inilah yang membuat Jatiluwih dinominasikan masuk daftar UNESCO World Heritage sebagai warisan budaya dunia.
Suasana desa dengan pemandangan seperti sungai, dan rumah-rumah penduduk yang masih sederhana, benar-benar menggambarkan suasana pedesaan yang damai. Untuk dapat menikmati panorama ini, kita bisa menggunakan sepeda, ataupun mobil . Dari tepi jalan raya, sawah yang berundak sudah terlihat .
Suasana pedesaan ini telah menarik perhatian banyak para wisatawan dari dalam maupun luar negeri untuk mengunjungi daerah Jatiluwih ini. Disini Para pecinta traveling dapat melihat teknik menanam padi yang masih tradisional. satu persatu benih padi ditanam. begitu pula proses membajak sawah yang masih menggunakan sapi. bukan alat modern ataupun sejenisnya. Dari proses membajak, menanam benih, panen padi hingga penjemuran masih serba tradisional. Nah bisa dibayangkan berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk membajak sawah-sawah ini….
Air sungai yang jernih masih bisa dijumpai di desa ini. selain untuk mengairi sawah, juga digunakan untuk kebutuhan sehari hari penduduk setempat. Salah satunya seperti anak-anak dengan riangnya mandi dan bermain air. meskipun sungai kecil ini berada di tepi jalan raya tidak menyurutkan kegembiraan mereka menikmati air pegunungan yang jernih.
Untuk menunjang pesona sawah dan perkebunan yang berundak-undak di desa jatiluwih. berbagai akomodasi pariwisata seperti café, restoran hingga penginapan bisa ditemui disini. dan sambil bersantai ,anda bisa memanjakan mata anda dengan indahnya terasering dari desa jatiluwih.
Jadi tunggu apalagi... siapkan diri anda dan nikmati pesona hijau dari persawahan berundak di Jatiluwih. come n join a nice triiipp….
Dan jika kini anda sedang berada di Kabupaten Tabanan, tidak lengkap jika anda tidak mengunjungi desa yang satu ini. Desa Jatiluwih. Sebuah desa pegunungan yang terletak di lembah kaki Gunung Batukaru dengan ketinggian 850 meter di atas permukaan laut.
Desa Jatiluwih tepatnya berada di kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. sekitar 20 km di sebelah utara kota Tabanan atau berjarak sekitar 38 km dari kota Denpasar. Untuk mencapai kawasan ini harus melalui ruas jalan yang sempit dan menanjak.
Desa Jatiluwih menjadi daerah kawasan wisata persawahan dipegunungan karena memiliki tanah perkebunan dan persawahan yang berteras-teras. sehingga akan terlihat pemandangan sawah yang indah untuk dipandang terutama pada sore hari menjelang matahari terbenam. Sawah ini menggunakan yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Keunikan sawah berteras inilah yang membuat Jatiluwih dinominasikan masuk daftar UNESCO World Heritage sebagai warisan budaya dunia.
Suasana desa dengan pemandangan seperti sungai, dan rumah-rumah penduduk yang masih sederhana, benar-benar menggambarkan suasana pedesaan yang damai. Untuk dapat menikmati panorama ini, kita bisa menggunakan sepeda, ataupun mobil . Dari tepi jalan raya, sawah yang berundak sudah terlihat .
Suasana pedesaan ini telah menarik perhatian banyak para wisatawan dari dalam maupun luar negeri untuk mengunjungi daerah Jatiluwih ini. Disini Para pecinta traveling dapat melihat teknik menanam padi yang masih tradisional. satu persatu benih padi ditanam. begitu pula proses membajak sawah yang masih menggunakan sapi. bukan alat modern ataupun sejenisnya. Dari proses membajak, menanam benih, panen padi hingga penjemuran masih serba tradisional. Nah bisa dibayangkan berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk membajak sawah-sawah ini….
Air sungai yang jernih masih bisa dijumpai di desa ini. selain untuk mengairi sawah, juga digunakan untuk kebutuhan sehari hari penduduk setempat. Salah satunya seperti anak-anak dengan riangnya mandi dan bermain air. meskipun sungai kecil ini berada di tepi jalan raya tidak menyurutkan kegembiraan mereka menikmati air pegunungan yang jernih.
Untuk menunjang pesona sawah dan perkebunan yang berundak-undak di desa jatiluwih. berbagai akomodasi pariwisata seperti café, restoran hingga penginapan bisa ditemui disini. dan sambil bersantai ,anda bisa memanjakan mata anda dengan indahnya terasering dari desa jatiluwih.
Jadi tunggu apalagi... siapkan diri anda dan nikmati pesona hijau dari persawahan berundak di Jatiluwih. come n join a nice triiipp….