Background

Metekap - Membajak Sawah

Pulau Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama, alam dan budaya, dengan keunikan budayanya menjadi daya tarik dan berhasil memikat hati para wisatawan di dunia.

Keindahan panaroma alam Bali, keunikan budaya dan pesatnya pariwisata, tidak bisa terlepas dari dunia pertanian yang memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan Pariwisata di Bali.

Selain mengunjungi objek wisata wisatawan bisa menyaksikan daya tarik wisata/daya tarik budaya yang ditampilkan masyarakat lokal, berbeda di negara lain yang lebih banyak menampilkan objek wisata modern, dan objek buatan. 


Berbeda dengan tampilan kehidupan budaya di Bali terlihat klasik. Seperti kegiatan metekap (membajak sawah menggunakan sapi) tidak pernah ditemukan di negara lain.

Metekap adalah istilah orang bali dalam  membajak sawah mereka, peralatan tradisional yang mereka pakai terdiri dari "UGA" ditaruh pada leher kedua ekor sapi yang kemudian di ikat pada "TENGALA" dan "LAMPIT" yang berfungsi untuk membajak sawah.

Seiring perkembangan jaman dan teknologi kegiatan “matekap” sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Bali, karena dengan kemajuan teknologi yang menghasilkan alat pembajak sawah yang disebut dengan “Traktor” telah menggantikan alat-alat tradisional Bali. Dengan “traktor” pekerjaan membajak sawah menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan adanya alat moderen inilah masyarakat menjadi lebih dimannjakan, dan mulai meninggalkan budaya “matekap”.

Di Bali 5 tahun terakhir ini, sudah mulai sulit menemukan orang membajak sawah menggunakan sapi . Mereka beralih menggunakan mesin traktor, yang jauh lebih praktis, cepat dan ekonomis. Desa Pejeng, salah satu desa yang (waktu itu ) mewajibkan warganya untuk tetap mengunakan sapi, karena alasan pemerataan rezeki..Jadi para pemilik sapi masih bisa tetap bekerja, cari nafkah di sawah, meskipun tak punya lahan.. Tapi entah sampai kapan desa Pejeng bisa bertahan..?

Hanya soal waktu.. pemandangan unik dan eksotik.. membajak sawah dengan sapi.. ini akan makin langka..dan mungkin akhirnya punah… Semoga tidak..

Categories: Share

Leave a Reply